Berikut ini 10 kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan oleh para aquascaper pemula :
1. Memulai tanpa persiapan
Dalam
memulai hobi aquascape, persiapan adalah segalanya. Ada dua persiapan
yang harus dilakukan, yaitu persiapan pengetahuan dan persiapan
finansial. Persiapan pengetahuan dilakukan dengan antara lain banyak
menggali informasi tentang aquascape di internet ataupun membaca buku,
dan banyak bertanya kepada rekan-rekan aquascaper yang lain. Disarankan
juga agar banyak berkunjung ke rumah aquascaper ataupun toko aquascape
untuk melihat langsung aquascape yang telah jadi. Persiapan finansial
tentu saja sangat penting. Setelah pengetahuan sudah memadai, kita sudah
bisa membuat suatu gambaran apa saja kebutuhannya, dan dapat dilakukan
suatu perencanaan finansial. Spek aquascape tentu saja disesuaikan
dengan kemampuan finansial kita. Jangan ntar karena spek terlalu tinggi,
kemudian aquascape nya cuma selesai sampai setengah saja karena budget
sudah habis, bokek katanya.
2. Menanam secara mencicil
Ini
nih yang paling sering. Tank aquascape sudah di setup, baru deh nyicil
beli tanaman nya sedikit demi sedikit. Apa yang kemudian terjadi? Pada
saat tank kosong dan cahaya tersedia namun tidak ada tanaman, maka Algae
lah yang hadir untuk mengisi kekosongan. Disarankan agar dilakukan
penanaman secara sekaligus. Di awal buat dulu perencanaan tanaman apa
saja yang akan ditanam, kemudian dibeli dan ditanam secara bersamaan.
3. Tidak menggunakan pukcir dengan tujuan menghindari algae
Kepercayaan
banyak aquascaper adalah kelebihan nutrisi menyebabkan algae. Ini ada
benarnya, tapi sebenarnya tidak tepat. Algae tidak disebabkan oleh HANYA
kelebihan nutrisi, masih banyak faktor yang menjadi penyebabnya.
Kecuali kalau kita bisa mengetahui secara tepat berapa banyak kebutuhan
nutrisi tanaman kita, kemudian kita hanya menyediakan nutrisi yang
percis seperti kebutuhan tanaman yang di dalam tank, maka metode
mengendalikan algae dengan mengurangi nutrisi adalah sangat beresiko.
Perlu diketahui, asupan yang dibutuhkan oleh algae adalah sama dengan
asupan yang dibutuhkan tanaman, yaitu nutrisi makro dan mikro. Maka jika
kita mencekik suplai nutrisi dengan tujuan mengendalikan algae, maka
akan beresiko tanaman kita juga tidak subur karena tidak cukup nutrisi
nya. Oleh karena itu tidak tepat jika kita mengendalikan algae melalui
faktor nutrisi, dan akan lebih tepat jika kita mengendalikannya melalui
faktor cahaya. Pembahasan mengenai ini akan dijelaskan lebih detil di
tips lainnya mengenai faktor pembatas. Kesimpulannya, gunakanlah pukcir
sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
4. Kurang sabar
Penyakit
pemula : GA SABARAN! Biasanya pemula inginnya cepat2 memasukkan fauna
ke dalam tank aquascape. Ini biasanya berakhir dengan tragis, fauna nya
pada mati. Pada tank yang baru saja di setup tentu saja fungsi filter
biologisnya belum berfungsi secara sempurna, belum terbentuk koloni
bakteri nitrifikasi yang berfungsi mengolah amonia (yang bersifat racun)
menjadi nitrat (yang relatif aman untuk fauna). Di awal setup, pupuk
dasar (ataupun soil) akan melepaskan amonia yang sangat tinggi, sehingga
menjadi racun karena tidak ada yang mengolah menjadi nitrat. Ditambah
lagi semua kotoran yang dilepaskan oleh fauna akan tetap berbentuk
amonia dan meracuni fauna tersebut. Disarankan agar fauna dimasukkan
secara berkala mulai di minggu ketiga.
5. Tidak melakukan WC harian di awal setup
Di
awal setup, disarankan agar melakukan Water Change (pergantian air)
sebanyak 50% setiap hari selama 7 hari pertama, kemudian dilanjutkan
dengan WC 50% setiap 2 hari selama 7 hari kemudian. Ini tentu saja ada
tujuannya, dan tujuannya bukan untuk meledakkan tagihan PAM anda. Pada
tank yang menggunakan soil sebagai substrate, WC setiap hari dilakukan
untuk membantu membuang amonia dalam jumlah yang sangat tinggi yang
dilepaskan oleh soil. Amonia harus dibuang karena amonia menjadi salah
satu pemicu algae. Kalo anda pake soil, kemudian di awal setup ga
melakukan ritual WC harian, maka siap2lah menyambut pasukan berbagai
macam algae yang akan menggusur tanaman anda di minggu ke 4 atau 5. Pada
tank yang menggunakan pasir (misalnya silika) sebagai substrate, WC
harian dilakukan untuk membuat zat silicate yang dilepaskan oleh pasir
tsb. Zat silicate adalah penyebab utama tumbuhnya Brown Algae. Si coklat
yang satu ini kalo udah sempat datang, dijamin bakal susah disuruh
pulang. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati.
6. Durasi lampu yang terlalu lama
Biasanya
kalo punya maenan baru, pengennya dimaenin lama2. Jadi lampu tank nya
dinyalain terus, sambil diutak-atik, dipandangi, utak atik lagi,
pandangi lagi. Nah siap-siap algae yang akan mengganti pemandangan dalam
tank anda. Untuk aquascape baru, disarankan agar durasi lampu hanya 6
jam per hari untuk seminggu pertama, kemudian dinaikkan menjadi 7 jam
per hari untuk minggu kedua, dan 8 jam untuk minggu ketiga. Untuk
seterusnya disarankan agar tidak melebihi 12 jam per hari.
7. Menggunakan tanaman darat
Yah
kalo ini ga usah dijelasin panjang lebar lagi. Tanaman darat ya untuk
di darat, tanaman air baru bisa untuk aquascape. Tapi kadang bukan salah
aquascaper juga sih, karena toko aja (walaupun yang udah terkenal dan
buka lama) masi saja suka nyempil tanaman darat di rak tanaman air nya.
Jadi pengetahuan kita akan tanaman-tanaman air sangat diperlukan untuk
menghindari hal ini.
8. Menggunakan media tanam yang salah
Secara
umum media tanam dapat dibagi 2, yaitu soil dan pasir. Kalo soil
biasanya jarang salah, karena yang dipake pasti sudah ada merek. Nah
pasir yang suka salah. Pasir yang digunakan tidak boleh yang diambil
dari laut, karena pasir laut akan mengubah parameter air menjadi hard
dan tidak disukai tanaman air. Kemudian pasir yang digunakan tidak boleh
terlalu besar butirannya, dan tidak boleh terlalu halus juga. Butiran
pasir yang terlalu besar akan menyebabkan pengakaran yang kurang baik
dan pupuk dasar yang mudah terangkat ke permukaan substrate. Butiran
pasir yang terlalu halus akan menyebabkan pasir menjadi terlalu padat,
dan menyebabkan kondisi anaerob (nol oksigen) di dalam substrate, yang
akan membusukkan akar tanaman dan mengeluarkan gas N2 yang bersifat
racun untuk fauna. Besar butiran pasir yang ideal untuk aquascape adalah
2-3mm.
9. Tidak menggunakan pupuk dasar
Nah
ini akibat kalau kurang persiapan pengetahuan di awal. Buru-buru pengen
punya aquascape, trus beli pasir cemplungin ke tank isi air. Belakangan
baru baca-baca katanya musti ada pupuk dasar. Pilihan ada 2, antara
bongkar tank untuk taroh pupuk dasar, atau lanjut aja dengan kondisi
sekarang. Kebanyakan sih pada lanjut, dan berusaha mengakali dengan
memberi pupuk tancap ke dalam substrate. Walaupun membantu, pupuk tancap
tidak akan seefektif pupuk dasar. Dimana pupuk dasar pasti akan lebih
merata dibandingkan pupuk tancap. Akibatnya akan terjadi spot-spot
tertentu yang tanamannya tidak subur, dan tanaman carpet sulit tumbuh
merata.
10. Menggunakan kombinasi tanaman yang tidak sesuai
Tipikal
aquascaper pemula, liat tanaman cantik pengen cemplungin ke tank di
rumah. Yang sering terjadi kemudian adalah, ada tanaman-tanaman yang
kebutuhannya tidak sesuai dengan spek tank. Ataupun di dalam tank ada 2
jenis tanaman yang mempunyai kebutuhan yang saling bertolak belakang,
kalo bagusin tanaman A, tanaman B jadi jelek, bagusin tanaman B, tanaman
A jadi jelek. Misalnya, menggabungkan anubias dengan cuba, dimana cuba
butuh high light agar bagus, tapi anubias di high light akan ga bagus.
Jadi pilihlah tanaman yang sesuai dengan spek tank kita, dan jangan ada
yang bentrok.
Demikian tips dari saya, semoga membantu. Jangan lupa follow terus pages Harvest NAD untuk tips-tips berikutnya.
Irsan "NutZilla" Tenggara
Harvest NAD
Mantap tips"nya om :D,semoga ada lagi tips" bermanfaat lainnya
ReplyDeleteOm mau tanya.. Untuk tank uk 80x45x35 setelan CO2 yang tepat brp bubble / detik. Tanaman d tank ane isix anubias,HG,java moss,bucce dan akar"an.
ReplyDelete